Sabtu, 01 Agustus 2009

Jenis - Jenis Majas

Majas adalah gaya bahasa dalam bentuk tulisan maupun lisan yang dipakai dalam suatu karangan yang bertujuan untuk mewakili perasaan dan pikiran dari pengarang. Majas terbagi atas empat jenis, yakni: majas perbandingan, majas pertentangan, majas pertautan, dan majas perulangan.

1. MAJAS PERBANDINGAN

a. Alegori
Adalah majas yang mempertautkan satu hal atau kejadian dengan hal atau kejadian lain dalam satu kesatuan yang utuh.
Contoh :
· Suami sebagai nahkoda, Istri sebagai juru mudi.

b. Alusio
Majas yang mepergunakan peribahasa / kata – kata yang artinya diketahui umum.
Contoh :
· Upacara ini mengingatkan aku pada proklamasi kemerdekaan tahun 1945

c. Antilesis
Majas antilesis adalah gaya bahasa yang membandingkan dua hal yang berlawanan.
Contoh :
· Air susu dibalas air tuba

d. Antonomasia
Majas yang menyebutkan nama lain terhadap seseorang yang berdasarkan cirri atau sifat menonjol yang dimilikinya.
Contoh :
· Si pincang.
· Si rajin.

e. Eufimisme
Pengungkapan kata-kata yang dipandang tabu atau dirasa kasar dengan kata-kata lain yang lebih pantas atau dianggap halus.
Contoh :
· Para tunakarya itu perlu diperhatikan.

f. Metafora
Majas metafora adalah gabungan dua hal yang berbeda membentuk suatu pengertian yang baru.
Contoh :
· Raja siang.
· Kambing hitam

g. Simbolik
Majas perbandingan yang melukiskan sesuatu dengan membandingkan dengan benda – benda lain.
Contoh :
· Dia menjadi lintah darat

h. Simile
Majas yang membandingkan dua hal yang pada hakekatnya berbeda, tetapi sengaja dianggap sama. Majas ini ditandai oleh pemakaian kata pembanding seperti, bagai(kan), bak, semisal, seperti, serupa, dan kata pembanding lainnya.
Contoh :
· Rambutnya berkilau bagaikan bintang.

i. Pars Pro Toto
Majas yang menyebutkan sebagian, tetapi untuk benda itu secara keseluruhan.
Contoh :
· Ayah membeli dua ekor kambing.

j. Totem Pro Parte
Majas yang menyebutkan keseluruhan, tertapi hanya untuk sebagian saja.
Contoh :
· Kaum wanita memperingati Hari Kartini

k. Metonimia
Pengungkapan berupa penggunaan nama untuk benda lain yang menjadi merek atau ciri khas.
Contoh :
· Mereka akn pergi ke Jakarta naik kijang inova.

2. MAJAS PERTENTANGAN

a. Oksimoron
Majas yang antarbagiannya menyatakan sesuatu yang bertentangan. Contoh :
· Cinta membuatnya bahagia, tetapi juga membuatnya menangis

b. Paradoks
Pengungkapan dengan menyatakan dua hal yang seolah-olah bertentangan, namun sebenarnya keduanya benar.
Contoh :
· Gajinya besar tapi hidupnya melarat.

c. Antitesis
Majas yang menggunakan kata-kata yang berlawanan arti satu dengan yang lainnya.
Contoh :
· Hitam dan putih adalah warna kesukaanku.

3. MAJAS SINDIRAN

a. Ironi
Adalah majas yang bersifat menyindir dengan halus.
Contoh :
· Pandai sekali kau sampai nilai rapotmu merah semua.
· Bagus sekali tulisanmu, sampai – sampai tidak bisa dibaca.

b. Sinisme
Majas yang menyatakan sindiran secara langsung (lebih kasar dari ironi).
Contoh :
· Perilakumu membuatku kesal !

4. MAJAS PENEGASAN

a. Elipsis
Penghilangan satu atau beberapa unsur kalimat, yang dalam susunan normal unsur tersebut seharusnya ada.
Contoh :
· Kami ke rumah nenek. ( penghilangan predikat pergi )

b. Retoris
Majas yang berupa kalimat tanya yang jawabannya sudah diketahui.
Contoh :
· Siapakah yang tidak ingin hidup ?

c. Klimaks
Pemaparan pikiran atau hal secara berturut-turut dari yang sederhana/kurang penting meningkat kepada hal yang kompleks/lebih penting.
Contoh :
· Semua anak – anak, remaja, dewasa, orang tua dan kakek ikut bernyanyi.

d. Antiklimaks
Pemaparan pikiran atau hal secara berturut-turut dari yang kompleks/lebih penting menurun kepada hal yang sederhana/kurang penting.
Contoh :
· Bupati, Camat, dan Kepala Desa pun turut hadir dalam acara itu.

e. Pleonasme
Menambahkan keterangan pada pernyataan yang sudah jelas atau menambahkan keterangan yang sebenarnya tidak diperlukan dengan maksud untuk menegaskan.
Contoh :
· Mari naik ke atas agar dapat meliahat pemandangan lebih jelas.

f. Inversi
Majas yang dinyatakan oleh pengubahan suatu kalimat dengan menyebutkan terlebih dahulu predikat dalam suatu kalimat sebelum subjeknya.
Contoh :
· Aku dan dia telah bertemu > Telah bertemu, aku dan dia.

g. Aliterasi
Majas yang menggunakan repetisi konsonan pada awal kata secara berurutan.
Contoh :
· Inikah Indahnya Impian ?

h. Paralelisme
Majas perulangan dengan menggunakan kata, frase, atau klausa yang sejajar.
Contoh :
· Hati ini biru
Hati ini lagu
Hati ini debu

i. Tautologi
Majas yang melukiskan sesuatu dengan pengulangan kata dengan menggunakan sinonimnya untuk mempertegas arti.
Contoh :
· Saya khawatir dan was – was dengan kondisinya.

j. Antanaklasis
Majas yang mengandung ulangan kata yang sama dengan makna yang berbeda.
Contoh :
· Ibu membawa buah tangan, yaitu buah apel merah.

0 komentar: