Rabu, 05 Agustus 2009

Fakta & Opini dalam Wacana

Sinar Matahari Bersifat Karsinogen


JAKARTA, KOMPAS.com - Para ahli kanker internasional menetapkan bahwa tabung yang memancarkan sinar ultraviolet (tanning beds) dan semua benda yang memancarkan radiasi ultraviolet masuk kategori atas akan risiko kanker. Mereka bahkan menempatkan tingkat bahayanya sama dengan racun arsenik dan gas mustar.

Selama bertahun-tahun para ilmuwan memosisikan radiasi ultraviolet dan sinar matahari yang membuat kulit coklat sebagai "mungkin bersifat karsinogenik". Analisis terbaru terdiri dari 20 kali penelitian telah menyimpulkan bahwa risiko kanker kulit telah melompat sampai 75 persen ketika orang mulai menggunakan tanning beds sebelum usia 30 tahun.

Para ahli juga menemukan bahwa semua jenis ultraviolet menyebabkan mutasi yang membahayakan terhadap mencit, yang membuktikan bahwa radiasi tersebut bersifat karsinogenik. Pada penelitian sebelumnya hanya disebutkan satu jenis radiasi ultraviolet yang berbahaya. Dengan klasifikasi yang baru ini, tembakau, virus hepatitis B, dan pembersih cerobong juga bersifat karsinogenik.

Riset tersebut telah dipublikasikan di jurnal kesehatan Lancet Oncology, Rabu (29/7), oleh para ahli di International Agency for Research on Cancer di Lyon, Perancis, yang mengurus kanker dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

"Orang perlu diingatkan akan bahaya menggunakan sunbeds," ujar Vincent Cogliano, salah seorang peneliti kanker.
"Kami berharap, budaya yang keliru ini akan berubah sehingga para remaja tidak lagi berpikir untuk menggunakan sunbeds agar kulitnya bisa kecoklatan," katanya. (AP/ISW)
Sumber: KOMPAS, 30 Juli 2009
  • Kalimat Fakta
  • Kalimat Opini

Tanggapan :

Saya setuju dengan apa yang di kemukakan dalam wacana diatas bahwa kita harus berhati-hati dengan radiasi sinar matahari, terutama jika berjemur di bawah sinar matahari menggunakan sunbeds agar kulit berwarna lebih gelap . Karena sudah terbukti, dalam radiasi simar matahari terdapat sinar ultraviolet yang bersifat karsinogenik yang dapat menyebabkan kanker.

Sabtu, 01 Agustus 2009

Bentuk Penyajian Lisan

Bentuk penyajian lisan ada berbagai macam. Diantaranya yaitu :
- Diskusi Kelompok
- Diskusi Panel
- Pidato
- Rapat
- Wawancara
- Konferensi
- Seminar, dll.
Namun bentuk penyajian lisan yang akan kita bahas lebih terperinci adalah Seminar.

Apakah yang dimaksud dengan Seminar?
Seminar adalah suatu pertemuan atau persidangan untuk membahas suatu masalah di bawah pimpinan ketua sidang (guru besar atau seseorang ahli). Pertemuan atau persidangan dalam seminar biasanya menampilkan satu atau beberapa pembicaraan dengan makalah atau kertas kerja masing-masing. Seminar biasanya diadakan untuk membahas suatu masalah secara ilmiah. Yang berpartisipasi pun orang yang ahli dalam bidangnya. Seminar tentang pemasaran suatu produk, tentu dihadiri oleh para pakar bidang pemasaran. Seminar pendidikan tentu saja dihadiri oleh para ahli pendidikan. Sementara itu, peserta berperan untuk menyampaikan pertanyaan, ulasan, dan pembahasan sehingga menghasilkan pemahaman tentang suatu masalah.Tidak berarti bahwa kelas tidak bisa menyelenggarakan seminar. Di kelas bisa pula diselenggarakan seminar. Yang penting bahwa kita mencoba membahas suatu masalah dengan argumen-argumen yang logis, tidak emosional. Para pembicaranya pun menggunakan gagasan, pendapat, tanggapan, pembahasan secara ilmiah pula. Lalu ada salah seorang yang menyajikan makalah sebagai bahasan.

Dalam menyelenggarakan seminar kelas, susunlah terlebih dahulu organisasi peleksanaannya. Seorang yang lain ditugasi sebagai pembahas khusus dari makalah yang disajikan. Seorang ditugasi sebagai moderator. Guru sebagai narasumber dan satu atau dua orang bertugas sebagai notulis yang bertugas menyusun laporan.

Seminar bukan diadakan untuk menetapkan suatu keputusan terhadap masalah yang dibicarakan. Seminar hanya membahas cara pemecahan masalah.

Karena inti dari sebuah seminar merupakan sebuah diskusi, laporan seminar pun merupakan laporan hasil diskusi. Oleh karena itu, laporan seminar hendaknya berisi hal-hal yang penting saja. Susunan acara seminar dapat dibuat seperti berikut :
a. Laporan ketua.
b. Penyajian ketua.
c. Pembahasan oleh pembahas.
d. Diskusi.
e. Penyimpulan.
f. Penutup.

Bagaimana cara menyusun laporan hasil seminar?
Laporan hasil seminar pada dasarnya sama dengan laporan hasil diskusi, terutama sistematiknya. Yang berbeda ialah materinya, yaitu bahan- bahan yang dilaporkan.

Contoh Surat Lamaran Kerja

  • Contoh I Surat Lamaran Kerja dalam Bhs. Inggris

Bekasi, April 7th, 2007

Attention To :
HRD Manager
PT. Pranata Informatindo
Jl. Raya Sudirman No. 17

Bekasi

Dear Sir/Madam,

I have read from your advertisement at Republika that your company is looking for employees to hold some position. Based on the advertisement, I am interested in applying application for Engineer position according with my background educational as Engineering Physics.

My name is Iskandar Subagyono, I am twenty three years old. I have graduated from Engineering Physics Department ISTN on March 2007. My specialization in Engineering Physics is Instrumentation and Control specialist. I consider myself that I have qualifications as you want. I have good motivation for progress and growing, eager to learn, and can work with a team (team work) or by myself. Beside that I posses adequate computer skill and have good command in English (oral and written).

With my qualifications, I confident that I will be able to contribute effectively to your company. Herewith I enclose my :

1. Copy of Bachelor Degree (S-1) Certificate and Academic Transcript.
2. Curriculum Vitae.
3. Copy of Job Training Certificate from Unocal Indonesia Company.
4. Recent photograph with size of 4x6.

I would express my gratitude for your attention and I hope I could follow your recruitment test luckily.

Sincerely,

Iskandar Subagyono

  • Contoh II Surat Lamaran Kerja dalam Bhs.Inggris


Tangerang, August 8, 2009


Attention To:
Mr. Imantoro
Human Resources Department
PT. Persada Bumida Terpadu
Jl. Raya Sukamaju No. 11
Tangerang


Dear Sir,

On this good opportunity, I would like to apply as a Instrumentation and Control System Engineer in your company. My name is Dias Farhan, 22 years old, male, single, energetic and healthy. I am a Control System Engineer and graduated from Suryadarma University (UNSURYA) on May 2007 with GPA 3.78. I would like to have career to expand my experience.

My personality as a hard worker and fast learner type of person would bring benefit to your company. I will be very appreciated if you could give in opportunity to work in your company.

Herewith I enclose my curriculum vitae, which will give details of my qualification.
I hope my qualifications and experience merit your consideration and look forward to your reply.


Sincerely yours,


Dias Farhan
Phone : 021 – 5758243
Jl. Melati No.23
Tangerang - 15712


  • Contoh Surat Lamaran Kerja dalam Bhs.Indonesia

Jakarta, 9 April 2008

Kepada Yth,

Bp. Kepala Bagian Personalia
PT. Biosystem
Jl. H. Baping Raya No. 100

Dengan hormat,

Setelah membaca iklan Bapak pada harian Kompas pada tanggal 7 April 2009 untuk jabatan Analis Kimia, saya mengajukan diri untuk mengisi posisi tersebut.

Saya telah menyelesaikan program diploma saya di bidang Analis di Akademi Analis Kesehatan Bandung, dan berkeyakinan mempunyai kemampuan yang diperlukan untuk pekerjaan tersebut. Saya berusia 24 tahun dan pernah bekerja pada perusahaan Biofarma. Saya dapat berbicara dengan bahasa Inggris secara baik dan mampu mengoperasikan komputer.

Sebagai bahan pertimbangan, dalam surat lamaran ini saya lampirkan :

1. Pas photo 4x6.
2. Foto copy KTP.
3. Daftar riwayat hidup.
4. Foto copy Ijazah terakhir.
5. Foto copy Transkip Nilai.
6. Foto copy sertifikat ketrampilan Bahasa Inggris.
7. Foto copy surat keterangan kerja praktek.

Saya berkeyakinan bahwa surat ini beserta lampirannya belum cukup untuk dijadikan bahan pertimbangan. Oleh karena itu, saya berharap Bapak akan memberikan suatu kesempatan wawancara kepada saya, sehingga dapat diperoleh keterangan mengenai diri saya secara lebih terperinci dan lengkap.

Hormat saya,

Ratna Ningsih

  • Tanggapan :

JIka kita lihat dari contoh di atas, dapat di simpulkan bahwa format penulisan surat lamaran kerja dalam Bhs.Inggris dan Bhs,Indonesia ada yang sama, ada juga yang berbeda. Namun ini tidak jadi masalah, karena hal paling penting dalam setiap surat lamaran kerja adalah identitas pelamar dan juga data pendukung meskipun letaknya berbeda.

Jenis - Jenis Majas

Majas adalah gaya bahasa dalam bentuk tulisan maupun lisan yang dipakai dalam suatu karangan yang bertujuan untuk mewakili perasaan dan pikiran dari pengarang. Majas terbagi atas empat jenis, yakni: majas perbandingan, majas pertentangan, majas pertautan, dan majas perulangan.

1. MAJAS PERBANDINGAN

a. Alegori
Adalah majas yang mempertautkan satu hal atau kejadian dengan hal atau kejadian lain dalam satu kesatuan yang utuh.
Contoh :
· Suami sebagai nahkoda, Istri sebagai juru mudi.

b. Alusio
Majas yang mepergunakan peribahasa / kata – kata yang artinya diketahui umum.
Contoh :
· Upacara ini mengingatkan aku pada proklamasi kemerdekaan tahun 1945

c. Antilesis
Majas antilesis adalah gaya bahasa yang membandingkan dua hal yang berlawanan.
Contoh :
· Air susu dibalas air tuba

d. Antonomasia
Majas yang menyebutkan nama lain terhadap seseorang yang berdasarkan cirri atau sifat menonjol yang dimilikinya.
Contoh :
· Si pincang.
· Si rajin.

e. Eufimisme
Pengungkapan kata-kata yang dipandang tabu atau dirasa kasar dengan kata-kata lain yang lebih pantas atau dianggap halus.
Contoh :
· Para tunakarya itu perlu diperhatikan.

f. Metafora
Majas metafora adalah gabungan dua hal yang berbeda membentuk suatu pengertian yang baru.
Contoh :
· Raja siang.
· Kambing hitam

g. Simbolik
Majas perbandingan yang melukiskan sesuatu dengan membandingkan dengan benda – benda lain.
Contoh :
· Dia menjadi lintah darat

h. Simile
Majas yang membandingkan dua hal yang pada hakekatnya berbeda, tetapi sengaja dianggap sama. Majas ini ditandai oleh pemakaian kata pembanding seperti, bagai(kan), bak, semisal, seperti, serupa, dan kata pembanding lainnya.
Contoh :
· Rambutnya berkilau bagaikan bintang.

i. Pars Pro Toto
Majas yang menyebutkan sebagian, tetapi untuk benda itu secara keseluruhan.
Contoh :
· Ayah membeli dua ekor kambing.

j. Totem Pro Parte
Majas yang menyebutkan keseluruhan, tertapi hanya untuk sebagian saja.
Contoh :
· Kaum wanita memperingati Hari Kartini

k. Metonimia
Pengungkapan berupa penggunaan nama untuk benda lain yang menjadi merek atau ciri khas.
Contoh :
· Mereka akn pergi ke Jakarta naik kijang inova.

2. MAJAS PERTENTANGAN

a. Oksimoron
Majas yang antarbagiannya menyatakan sesuatu yang bertentangan. Contoh :
· Cinta membuatnya bahagia, tetapi juga membuatnya menangis

b. Paradoks
Pengungkapan dengan menyatakan dua hal yang seolah-olah bertentangan, namun sebenarnya keduanya benar.
Contoh :
· Gajinya besar tapi hidupnya melarat.

c. Antitesis
Majas yang menggunakan kata-kata yang berlawanan arti satu dengan yang lainnya.
Contoh :
· Hitam dan putih adalah warna kesukaanku.

3. MAJAS SINDIRAN

a. Ironi
Adalah majas yang bersifat menyindir dengan halus.
Contoh :
· Pandai sekali kau sampai nilai rapotmu merah semua.
· Bagus sekali tulisanmu, sampai – sampai tidak bisa dibaca.

b. Sinisme
Majas yang menyatakan sindiran secara langsung (lebih kasar dari ironi).
Contoh :
· Perilakumu membuatku kesal !

4. MAJAS PENEGASAN

a. Elipsis
Penghilangan satu atau beberapa unsur kalimat, yang dalam susunan normal unsur tersebut seharusnya ada.
Contoh :
· Kami ke rumah nenek. ( penghilangan predikat pergi )

b. Retoris
Majas yang berupa kalimat tanya yang jawabannya sudah diketahui.
Contoh :
· Siapakah yang tidak ingin hidup ?

c. Klimaks
Pemaparan pikiran atau hal secara berturut-turut dari yang sederhana/kurang penting meningkat kepada hal yang kompleks/lebih penting.
Contoh :
· Semua anak – anak, remaja, dewasa, orang tua dan kakek ikut bernyanyi.

d. Antiklimaks
Pemaparan pikiran atau hal secara berturut-turut dari yang kompleks/lebih penting menurun kepada hal yang sederhana/kurang penting.
Contoh :
· Bupati, Camat, dan Kepala Desa pun turut hadir dalam acara itu.

e. Pleonasme
Menambahkan keterangan pada pernyataan yang sudah jelas atau menambahkan keterangan yang sebenarnya tidak diperlukan dengan maksud untuk menegaskan.
Contoh :
· Mari naik ke atas agar dapat meliahat pemandangan lebih jelas.

f. Inversi
Majas yang dinyatakan oleh pengubahan suatu kalimat dengan menyebutkan terlebih dahulu predikat dalam suatu kalimat sebelum subjeknya.
Contoh :
· Aku dan dia telah bertemu > Telah bertemu, aku dan dia.

g. Aliterasi
Majas yang menggunakan repetisi konsonan pada awal kata secara berurutan.
Contoh :
· Inikah Indahnya Impian ?

h. Paralelisme
Majas perulangan dengan menggunakan kata, frase, atau klausa yang sejajar.
Contoh :
· Hati ini biru
Hati ini lagu
Hati ini debu

i. Tautologi
Majas yang melukiskan sesuatu dengan pengulangan kata dengan menggunakan sinonimnya untuk mempertegas arti.
Contoh :
· Saya khawatir dan was – was dengan kondisinya.

j. Antanaklasis
Majas yang mengandung ulangan kata yang sama dengan makna yang berbeda.
Contoh :
· Ibu membawa buah tangan, yaitu buah apel merah.